PT Hutama Karya (Persero) sedang mempercepat pengerjaan proyek-proyek strategis di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Ini dilakukan karena Presiden Prabowo Subianto meminta agar pembangunan ibu kota baru selesai dalam waktu 4 tahun. EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, mengatakan bahwa untuk mempercepat progres proyek, perusahaan menggunakan teknologi canggih dan pengelolaan proyek berbasis digital seperti Building Information Modeling (BIM) untuk integrasi desain dan perencanaan. Selain itu, Hutama Karya juga menggunakan mmGPS untuk memastikan presisi pekerjaan pengaspalan dan mengoptimalkan sumber daya manusia serta jadwal pelaksanaan.
Adjib menyatakan bahwa Hutama Karya terus berupaya untuk meningkatkan semua aspek proyek, termasuk waktu, kualitas, dan keberlanjutan. Mereka yakin bahwa semua proyek akan selesai tepat waktu dan berkualitas tinggi untuk mendukung Presiden Prabowo dalam menyelesaikan pembangunan di IKN. Selain proyek-proyek tersebut, Hutama Karya juga sedang mengerjakan pembangunan Masjid Negara di IKN yang telah mencapai progres 58,54%. Proyek masjid ini diharapkan selesai pada bulan Juli 2025 dengan desain kubah yang unik menyerupai sorban.
Hutama Karya juga telah mencapai kemajuan signifikan dalam proyek-proyek lainnya seperti Sarana dan Prasarana 1B, Jalan Tol Segmen P. Balang – Sp. Riko, dan Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP. Perusahaan ini berkomitmen penuh untuk mendukung pembangunan IKN sebagai tonggak kemajuan bangsa dengan memastikan infrastruktur yang dibangun memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Indonesia.
Adjib menambahkan bahwa setelah selesai, infrastruktur yang dibangun oleh Hutama Karya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat, mulai dari peningkatan aksesibilitas melalui jalan tol hingga fasilitas kesehatan dan bandara modern. Semua ini akan mendukung visi IKN sebagai kota masa depan yang berkelanjutan. Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, juga menyampaikan bahwa progres pembangunan infrastruktur di IKN oleh Kementerian PU telah mencapai 61,7%.
Kementerian PU telah mengusulkan beberapa infrastruktur yang telah rampung konstruksinya untuk diresmikan, seperti Istana Garuda, Kantor Sekretariat Negara, serta Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator. Selain pembangunan infrastruktur, Kementerian PU juga memprioritaskan pemeliharaan dan perawatan, terutama pada pengelolaan air minum, listrik, dan sanitasi untuk memastikan kenyamanan ASN dan warga yang pindah ke IKN.