Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa penggunaan hidrogen hijau dapat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor industri. Hidrogen hijau memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai sumber energi yang ramah lingkungan, serta dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis energi global.
Reni Yanita, Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, menyatakan bahwa penurunan emisi gas rumah kaca harus menjadi prioritas bagi pelaku industri saat ini. Dengan adanya komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, pengembangan hidrogen hijau menjadi strategi yang penting untuk mencapai target net zero emission (NZE) industri pada tahun 2050.
Untuk mendukung penggunaan hidrogen sebagai sumber energi dalam skala besar, diperlukan infrastruktur produksi, penyimpanan, dan transportasi yang handal, aman, memadai, dan ekonomis. Pelaku industri perlu bersiap untuk mengambil peluang dengan menyediakan infrastruktur dan teknologi yang efisien sesuai dengan standar keamanan untuk membangun ekosistem hidrogen di Indonesia.
Rachmat Harsono, Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII), menegaskan bahwa Indonesia memiliki posisi strategis dalam pengembangan hidrogen hijau. Dengan adanya peningkatan permintaan global akan energi bersih dan berkelanjutan, AGII memiliki tanggung jawab besar untuk mendukung inisiatif pemanfaatan hidrogen hijau dari segi teknologi dan keselamatan kerja.
Dendy Apriandi, Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menjelaskan bahwa pengembangan hidrogen hijau membutuhkan investasi yang cukup besar. Untuk periode 2031-2060, diperlukan investasi sebesar 25,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 395 triliun. Meskipun biaya produksi hidrogen hijau masih tinggi, namun harga produksi diprediksi dapat terus ditekan hingga di bawah 2 dollar AS per kilogram.
Dengan adanya upaya pengembangan hidrogen hijau, diharapkan dapat membantu dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong proses dekarbonisasi yang berkelanjutan. Kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam operasional industri gas juga menjadi hal yang vital untuk memastikan kelancaran dan keamanan proses produksi.
Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan hidrogen hijau, dan dengan dukungan dari pihak terkait, diharapkan dapat mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca secara efektif. Dengan terus mengembangkan teknologi dan infrastruktur yang dibutuhkan, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam penggunaan hidrogen hijau sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.