Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) telah mengimplementasikan layanan kesehatan berbasis teknologi medis sebagai bagian dari upaya untuk mendorong transformasi teknologi kesehatan yang berfokus pada penyediaan layanan kesehatan yang presisi. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Papua Barat Daya, Naomi Netty, menjelaskan bahwa terdapat enam pilar transformasi kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Enam pilar tersebut mencakup transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem pertahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya kesehatan, dan teknologi kesehatan. Semua pilar ini memerlukan perhatian yang serius guna mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di Papua Barat Daya. Pemprov Papua Barat tengah berupaya keras dalam menerapkan layanan berbasis teknologi dengan menyediakan alat kesehatan di berbagai fasilitas kesehatan.
Menurut Naomi Netty, pengadaan alat kesehatan berbasis teknologi bertujuan untuk membantu percepatan penentuan diagnosa penyakit pasien. Implementasi layanan kesehatan berbasis teknologi dilakukan dengan mempersiapkan Rumah Sakit Jhon Piiet Wanane sebagai rumah sakit pelayanan jantung dan pembuluh darah yang dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan canggih. Selain itu, Rumah Sakit Sele Be Solu juga sedang dipersiapkan sebagai rumah sakit yang akan melayani pasien penyakit kanker dengan dilengkapi berbagai alat yang diperlukan.
Naomi Netty juga menyebutkan bahwa ke depannya, akan dilakukan transformasi telemedicine agar memudahkan konsultasi antara tenaga medis dan masyarakat di daerah terpencil. Tujuan dari semua upaya ini adalah untuk mewujudkan transformasi kesehatan menuju Papua Barat Daya yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
Dengan adanya implementasi layanan kesehatan berbasis teknologi medis, diharapkan masyarakat Papua Barat Daya dapat mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pelayanan kesehatan serta memberikan kemudahan bagi tenaga medis dalam menentukan diagnosa dan memberikan perawatan yang tepat kepada pasien.
Melalui langkah-langkah inovatif ini, Pemprov Papua Barat Daya menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan sistem kesehatan di wilayah tersebut. Dengan menggabungkan teknologi medis dengan pelayanan kesehatan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat, diharapkan Papua Barat Daya dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mencapai transformasi kesehatan yang sukses dan berkelanjutan.