Bayangkan jika Anda bisa melakukan pembayaran belanjaan atau makanan hanya dengan mengetuk jari tanpa perlu repot membuka dompet atau ponsel. Atau mengakses layanan transportasi seperti bus atau kereta komuter hanya dengan sekali lambaian jari yang mudah. Dengan adanya teknologi cincin pintar atau smartring, semua hal tersebut kini menjadi mungkin.
Cincin pintar telah menjadi semakin populer dan digunakan luas dalam beberapa waktu belakangan ini. Samsung baru-baru ini meluncurkan Galaxy Ring, sementara Oura Ring juga populer di Inggris. Selain itu, brand lain seperti Helio Ring dari Amazfit dan Apple juga kabarnya akan merilis produk smartring mereka sendiri.
Meskipun sebagian besar fungsi smartring saat ini terfokus pada bidang kesehatan seperti melacak pola tidur dan aktivitas fisik, namun kini fungsi smartring tampaknya akan semakin luas dengan kemampuannya sebagai metode pembayaran. Sebuah perusahaan Inggris telah merilis produk smartring minimalis yang disebut MuchBetter. Cincin pintar ini diluncurkan dengan harga terjangkau, tidak memerlukan baterai, dan memiliki satu fungsi utama yaitu memfasilitasi pembayaran nirsentuh seperti kartu debit.
Juru bicara MuchBetter mengklaim bahwa cincin pintar mereka lebih baik daripada produk dari Samsung dan Oura, meskipun kedua wearable tersebut menawarkan berbagai fitur kesehatan. Untuk menggunakan cincin ini, konsumen perlu mengunduh aplikasi MuchBetter, mengisi data diri, dan melakukan proses verifikasi dengan mengirimkan foto tagihan listrik terbaru untuk mengonfirmasi alamat rumah.
Cincin pintar MuchBetter dapat didapatkan secara gratis dengan syarat mengisi saldo sebesar £100 atau sekitar Rp2 juta dan membayar ongkos kirim. Meskipun penampilannya sederhana dan tidak seperti aksesori fesyen, cincin ini dapat digunakan untuk melakukan pembayaran setelah dilakukan beberapa proses pengaturan.
Dalam pengujian yang dilakukan oleh Mail Online, cincin ini terbukti dapat digunakan untuk melakukan pembayaran di berbagai gerai, bahkan di stasiun kereta metro London. Namun, perangkat ini baru tersedia di beberapa negara dan wilayah tertentu seperti Inggris dan Australia.
Keamanan cincin pintar ini dijamin melalui aplikasi yang perlu diunduh sebelum penggunaan. Setiap kali aplikasi diakses, pengguna harus memasukkan kode sandi 4 digit. Jika cincin hilang, pengguna dapat segera membekukan rekening mereka melalui aplikasi untuk mencegah penyalahgunaan. Jika cincin ditemukan kembali, pengguna dapat dengan mudah mengaktifkan kembali rekening mereka.
Meski menjanjikan, ada beberapa kendala yang mungkin menghambat penggunaan cincin pintar untuk pembayaran secara luas. Salah satunya adalah proses unduh aplikasi dan verifikasi yang memakan waktu. Selain itu, bank-bank besar juga perlu merilis versi cincin pintar mereka sendiri untuk menghindari perantara jika cincin pintar menjadi cara pembayaran umum.
Jika kendala-kendala ini dapat diatasi, cincin pintar sebagai metode pembayaran nirsentuh dapat menjadi tren yang lebih luas, bahkan di Indonesia. Dengan teknologi yang semakin canggih, kita mungkin tidak lagi perlu repot membawa dompet atau kartu saat berbelanja atau bepergian, karena semua bisa dilakukan dengan sekali ketukan jari.
“10 tahun kita pada pembangunan infrastruktur untuk konektivitas, infrastruktur untuk layanan dasar, infrastruktur untuk pangan, infrastruktur untuk energi, dan infrastruktur untuk industri,” ujar Jokowi dilansir dari situs web Sekretariat Negara, Kamis (1/8/2024).
Menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur selama dua periode tersebut membuat World Competitiveness Ranking Indonesia naik dari peringkat 34 menjadi peringkat 27. Selain mendatangkan investasi, pembangunan infrastruktur juga akan mengurangi biaya logistik yang bakal menekan inflasi.
“Kita berkompetisi dengan negara-negara lain untuk menarik investasi. Begitu konektivitas tidak baik, begitu infrastruktur tidak baik, siapa investor yang mau masuk ke Indonesia. Tidak akan ada,” tegas Jokowi.
Senada, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengakui, masifnya pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, memberikan dampak signifikan pada realisasi investasi di Indonesia.
“Dengan adanya jalan tol, biaya logistik mereka (investor) nantinya bisa berkurang,” kata Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan II-2024, Senin (29/7/2024).
Menurut dia, di tengah gejolak global imbas suku bunga tinggi, perlambatan ekonomi hingga ketegangan geopolitik, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5 persen.
Ke depannya, sektor investasi yang berkontribusi sekitar 30 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) terus digenjot agar dapat menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pada tahun 2025, Pemerintah menargetkan investasi Rp 1.868,2 triliun. Sementara di semester I-2024 capaian investasi kita sudah Rp 829, 9 triliun atau 50,3 persen dari target dan sukses menyerap 1.225.042 orang tenaga kerja,” ujar Bahlil.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah meyakini tren positif investasi berlanjut hingga akhir 2024, meski ke depan akan ada transisi Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Subianto.
“Sukses Pemilu tanpa gejolak politik membuat investor makin percaya Indonesia negara dengan pertumbuhan ekonomi bagus, aman dan terjaga stabilitasnya. Ini jadi modal baik untuk capai target realisasi investasi,” kata Piter kepada Rakyat Merdeka, Kamis (1/8/2024).
Namun begitu, Piter mengingatkan Pemerintah tidak terbuai dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih stabil. Karena kondisi global ke depan masih tidak menentu akibat pelemahan ekonomi China dan ketegangan di Timur Tengah.
“Di tengah gejolak global, perekonomian Indonesia bisa saja mengalami perlambatan. Akhirnya berpengaruh juga terhadap investasi yang masuk,” ujarnya.